Peristiwa tragis yang menimpa Khris Topel Butarbutar (8 tahun), siswa SD di Indragiri Hulu, Riau, yang diduga menjadi korban bullying hingga meninggal dunia, menggugah keprihatinan mendalam seluruh lapisan masyarakat, khususnya komunitas Parsadaan Pomparan Ompu Raja Sibarani & Boru (PORSIB) Indonesia.
Sebagai organisasi berbasis budaya dan adat Batak, PORSIB Indonesia dengan tegas menolak segala bentuk perundungan atau bullying yang merusak kehidupan generasi muda. PORSIB percaya bahwa praktik perundungan bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Ompu Raja Sibarani, yakni sikap saling menghormati, saling menjaga, dan saling melindungi sesama.
Ketua Umum PORSIB Indonesia, Karl Sibarani, menegaskan, “Kami mengecam keras praktik bullying dalam bentuk apa pun, karena tindakan tersebut merusak karakter generasi muda dan bertentangan dengan nilai-nilai luhur leluhur kita, Ompu Raja Sibarani.”
Karl menambahkan bahwa dalam adat Batak, setiap individu diajarkan untuk saling menghargai perbedaan suku, agama, maupun latar belakang sosial. “Kita diajarkan untuk menghormati sesama manusia sebagai saudara. Tidak ada ruang bagi perundungan dalam tradisi dan filosofi Batak,” jelasnya.
Dalam menghadapi realitas meningkatnya kasus bullying, PORSIB Indonesia mengajak generasi muda, khususnya keturunan Raja Sibarani, untuk aktif menjadi pelopor dalam kampanye anti-bullying. Generasi Sibarani diharapkan mampu menjadi contoh positif, mengedepankan sikap peduli, toleransi, dan solidaritas di lingkungan sekolah maupun masyarakat luas.
Melalui berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi, PORSIB berkomitmen untuk terus menyebarkan kesadaran mengenai dampak negatif perundungan serta menghidupkan kembali nilai-nilai luhur Batak yang menanamkan rasa hormat, solidaritas, dan gotong royong.
PORSIB Indonesia menyerukan kepada seluruh anggota dan masyarakat luas untuk bersama-sama mengambil peran aktif dalam melindungi anak-anak dari praktik bullying, menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan harmonis bagi generasi muda.
“Mari kita jadikan kasus ini sebagai momentum untuk introspeksi dan perbaikan. Jangan sampai ada lagi anak yang menjadi korban bullying. Mari kita junjung tinggi nilai-nilai luhur Batak demi masa depan yang lebih baik,” tutup Karl Sibarani.
Pada Jumat, 25 Oktober 2024, PORSIB Indonesia mengadakan rapat virtual melalui Zoom untuk menentukan susunan…
Setelah melalui beberapa kali rapat intensif, PORSIB Jabodetabek akhirnya resmi menyepakati pelaksanaan Pesta Bona Taon…
Pada Sabtu, 20 Juli 2024, PORSIB Jabodetabek menghadiri Pesta Unjuk Haran Giovanni DanielTeguh Sibarani, S.…
Laguboti, 13 Juli 2024 - Peresmian Tugu Raja Sibarani di Desa Sibarani Nasampulu, Kecamatan Laguboti,…
Laguboti, 11 Juli 2024 – Suasana di Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, semakin semarak dengan…
Dalam tapestri sejarah dan budaya, nama Sibarani menonjol sebagai simbol keagungan dan tradisi yang mendalam.…
This website uses cookies.